Vagina adalah bagian yang menghubungkan organ seks wanita eksternal (vulva) dengan serviks dan uterus (rahim). Vagina biasanya juga disebut jalan lahir, karena merupakan jalur janin keluar dari tubuh saat wanita melahirkan.
Selain itu, vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya cairan menstruasi dan tempat penis mengalami ereksi saat melakukan hubungan seksual.
Jika ukuran organ genital pria (penis) dapat bervariasi dari tiap orang dan tiap negara, maka begitu pula dengan ukuran kedalaman organ genital wanita (vagina).
Vagina wanita bisa bervariasi secara dramatis. Kedalaman vagina juga bisa dipengaruhi oleh tinggi badan, rangsangan secara seksual dan proses melahirkan. Tapi kedalaman wanita itu bersifat elastis.
Dilansir Womenhealth, Senin (1/11/2010), ketika tidak sedang terangsang secara seksual, rata-rata wanita memiliki vagina dengan kedalaman 3 sampai 4 inci (7-10 cm). Dan ketika mengalami rangsangan seksual, aliran darah akan menyebabkan leher rahim (serviks) dan rahim naik, sehingga saluran vagina mengalami peregangan sekitar 5-7 inci (12-17 cm).
Rekor vagina terdalam tercatat di London pada tahun 1916 dengan kedalaman vagina mencapai 17,5 inci (44,5 cm).
Suatu kondisi tertentu juga dapat mempengaruhi bentuk dan kedalaman vagina wanita. Wanita yang tidak memiliki pasangan seks, wanita menopause, ibu menyusui kadang mengalami penyusutan bentuk kelaminnya. Kondisi ini disebut vagina atrofi.
Vagina atrofi terjadi karena menurunnya hormon estrogen yang membuat jaringan vagina menipis, lebih kering, kurang elastis dan lebih rapuh. Bagi beberapa wanita, vagina atrofi dapat membuat hubungan seks terasa menyakitkan sehingga secara alami bisa menurunkan minat seksual.