.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0px; margin: 0px 0px 15px 0px; font-size:95%; line-height: 1.4em; border-bottom:3px double #e6e4e3; }
YOU'LL NEVER WALK ALONE السلام عليكم ورحمة الله وبركته . . . ؟

WWW.DAYSCO.BLOGSPOT.COM

السلام عليكم ورحمة الله وبركته . . . ؟

Orgasme Saat Berhubungan Seks

Diposting oleh king the world Senin, 16 Mei 2011



PUNCAK dari aktivitas berhubungan seks adalah orgasme (kenikmatan seksual). Kualitas orgasme sangat menentukan tingkat kepuasan seks. Umumnya pria (suami) bisa mengalami orgasme setiap kali berhubungan seks. Sedangkan wanita (isteri), ada yang bisa mengalami orgasme, ada pula yang sulit mencapai orgasme.

Pada pria (suami), tanda orgasme sangat jelas, yaitu keluarnya sperma dari penis yang sering disebut dengan istilah ejakulasi. Keluarnya sperma didahului dengan adanya kontraksi otot (terutama di penis) yang disertai rasa nyaman. Sensasi rasa nyaman ini terus berlanjut selama proses keluarnya sperma. Sedangkan pada wanita, orgasme juga ditandai dengan adanya kontraksi otot berirama terjadi di bagian 1/3 terluar dari vagina, uterus (rahim), dan anus. Kontraksi otot yang pertama sangat kuat, dan terjadi dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat atau sekitar 1 detik (0,8 detik). Ketika orgasme terus berlanjut, kontraksi menjadi kurang kuat (melemah) dan terjadi pada kecepatan yang lebih lambat. Sebuah orgasme yang ringan bisa memiliki 3 sampai 5 kontraksi (denyut), orgasme yang kuat memiliki 10 sampai 15 kontraksi (denyut).

Sensasi atau rasa orgasme pada wanita mulanya dengan rasa tegang sesaat, yang dengan cepat diikuti perasaan menyenangkan yang biasanya dimulai pada clitoris (kelentit) dan dengan cepat menyebar ke panggul. Wanita menjadi lebih sadar terhadap kontraksi pada vaginanya ketika penis pasangannya masih ada di vaginanya dibanding saat vaginanya kontraksi sendiri.

Ada pun tanda-tanda fisiknya: klitoris ‘menghilang’ karena tertarik keatas akibat kontraksi orgasme klitoral, otot-otot di seluruh tubuh berkontraksi selama orgasme (bukan hanya yang berada di daerah panggul) menyebabkan kejang-kejang (terutama pada otot tungkai), otot vagina juga mengalami kejang (akibat kontraksi) menyebabkan seakan penis dicengkram oleh vagina, dan rahim akan terdorong ke atas sehingga menyebabkan penis seperti terhisap. Beberapa ciri tambahan pada orgasme wanita adalah terjadinya flushing. yaitu kemerahan pada payudara ataumuka. Nafas dan denyut jantung juga menjadi lebih cepat, ia akan mengeluarkan suara mendesah, jari-jari tangannya akan mencengkram kuat (atau memeluk pasangannya dengan erat).

Beberapa wanita akan mengeluarkan atau menyemprotkan cairan dari urethra mereka selama orgasme (biasanya terjadi pada orgasme G-Spot). Hal ini sering sekali disebut ejakulasi wanita. Para pengamat masih mencari tahu apakah yang dikeluarkan itu merupakan urine atau cairan ejakulasi. Yang jelas, sumber cairan tersebut tidaklah sangat penting, para wanita seringkali dilaporkan mengalami orgasme yang sangat kuat ketika hal itu terjadi. Itu semua betul-betul merupakan kesenangan wanita.

Pertanyaannya kemudian kapan wanita mengalami orgasme? Idealnya sih, orgasme dicapai bersamaan, sehingga pada saat itu kedua pihak bisa saling mengekspresikan kenikmatan yang dialaminya. Namun karena wanita bisanya lebih lambat mengalami orgasme (antara 3 – 15 menit), sebaiknya pihak pria mengontrol ejakulasi agar wanita mengalami orgasme lebih dulu.

Jika pria tak bisa mengontrol ejakulasi menyebabkan ia mengalami orgasme lebih dulu, maka ia sebaiknya melanjutkan rangsangan pada alat vital pasangannya dengan cara lain agar pasangannya bisa mengalami orgasme.

Mengapa? Tentu saja karena orgasme bukan saja hak pria, tapi juga penting untuk pasangan. Wanita yang sering mengalami orgasme dalam kehidupan seksualnya, akan memiliki ciri awet muda. Sedangkan yang susah orgasme atau yang nyaris tak pernah orgasme akan sensitif dan mudah marah. Oleh karena itu, jika wanita susah mengalami orgasme, sebaiknya mengkomunikasikannya dengan pasangan untuk mencari jalan keluarnya.

Posting Komentar