.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0px; margin: 0px 0px 15px 0px; font-size:95%; line-height: 1.4em; border-bottom:3px double #e6e4e3; }
YOU'LL NEVER WALK ALONE السلام عليكم ورحمة الله وبركته . . . ؟

WWW.DAYSCO.BLOGSPOT.COM

السلام عليكم ورحمة الله وبركته . . . ؟

Memahami 4 Tipe Ereksi Penis Anda

Diposting oleh king the world Senin, 16 Mei 2011

10-15 persen pria di Indonesia saat berhubungan seks mengalami disfungsi ereksi, hal ini disebabkan berbagai hal. Pasangan yang melakukan aktifitas hubungan seksual, baik pihak pria atau wanita tentu mengalami puas dan ada pula yang tidak puas. Salah satu penyebab ketidakpuasan yang dialami perempuan adalah kekuatan ereksi mas P pasangannya.
Prof DR dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS, mengatakan, ”tingkat kekerasan ereksi merupakan salah satu kunci untuk pencapaian kepuasan dalam kehidupan seksual, cinta dan kasih sayang serta kehidupan berumah tangga”. Untuk itulah mereka yang mengalaminya untuk serius memperhatikan hal ini.

Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi penis yang cukup memadai untuk berlangsungnya sebuah hubungan seksual yang memuaskan. Secara biologis sebuah hubungan seksual yang normal memang membutuhkan kualitas ereksi tertentu sehingga mas P mampu melakukan penetrasi.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi antara lain faktor fisik dan psikis. Untuk faktor fisik merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan disfungsi ereksi. Karena menderita penyakit kencing manis dan kolesterol, selain itu juga pengaruh merokok dan alkohol yang berlebih kadarnya.

Dalam teori dikenal 3 macam disfungsi ereksi, yaitu ringan, sedang dan berat. Kondisi ringan, apabila masih memungkinkan untuk berhubungan seks, namun ereksi tidak optimal. Kalau kondisi sedang, sudah agak memaksa dan bekerja keras untuk bisa penetrasi. Sedangkan berat, sama sekali tidak bisa digunakan untuk berhubungan dengan baik.

Untuk memudahkan memahami tingkat ereksi tadi maka dibedakan menjadi 4 tipe kekerasan ereksi pada pria, yaitu:

  • Tipe 1, apabila mas P bisa mengalami pembesaran namun kondisinya tidak terlalu keras atau kalau dipegang seperti tape. Anda bisa membayangkan bagaimana kekerasan makanan tape (ketela rebus yang sudah membusuk).
  • Tipe 2, apabila mas P bisa mengeras namun tidak beegitu keras untuk melakukan penetrasi, kalau mudahnya maka anda bisa membayangkan buah pisang. Yang siap dimakan, lalu dikupas, dan tekan.
  • Tipe 3, apabila mas P cukup keras untuk melakukan penetrasi tetapi tidak sangat keras (suboptimal), mas P bisa melakukan penetrasi namun kurang optimal. Kondisi yang demikian mungkin bisa disimbolkan seperti terong yang sudah layu.
  • Tipe 4 apabila mas P keras dan tegang secara sempurna (optimal) atau jika dipegang seperti mentimun yang masih segar. Ini siap digunakan untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Kondisi demikian yang diidamkan semua lelaki dan perempuan.

Tingkat kekerasan ereksi pada pria merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hubungan seksual. “Ketika seorang pria berhasil mendapatkan tingkat kekerasan maksimal, maka pasangan ini bisa mendapatkan tingkat kepuasan yang optimal dan secara individu masing-masing akan berpeluang untuk mendapatkan rasa yang seutuhnya pada sisi kehidupan yang lain,”. Kebahagiaan keluarga sering berawal dari kebahagiaan dari hubungan seksualnya.

Posting Komentar