1.Konon, Zeuxis menertawakan lukisan seorang wanita yang baru saja diselesaikannya. Pelukis Yunani abad 5 SM ini tertawa sampai sesak napas dan akirnya mati.
2.Konon, penulis komedi Yunani abad ke 3 M, yang bernama Philemon, menertawakan kekuconnya sendiri samapi kemudian mati.
3.Konon Chrysippus, filsuf Yunani Abad ke 3 SM, mati menertawakan keledai makan buah ara.
4.Mendengarkan cerita jorok yang dituturkan saudara perempuannya, penulis Italia abad ke-15 M yang bernama Pietro Aretino tertawa-tawa sampai terjungkal dari kursinya dan penyakit ayannya kambuh sampai kemudian ia mati.
5.Pengarang dan penerjemah eksentrik asal Skot abad ke-17, Thomas Urquhart, mati ketika menertawakan perbaikan singgasana Raja Charles II.
6.Bersama teman-temannya, pada sebuah Rabu malam di bulan April 1782, nyonya Fitzherbert yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre untuk menonton Opera Pengemis (Beggar’s Opera). Ketika actor popular Bannister muncul di panggung dengan berpakain aneh dalam perannya Poly, semua penonton serempak tertawa terbahak-bahak. Celakanya, nyonya Fitzherbert tidak mampu menghentikan tawanya sampai-sampai dia harus dipaksa keluar teater sebelum babak kedia berakhir. Pada minggu berikutnya majalah Gentlemen mengabarkan bahwa karena tidak mampu membuang sosok Poly itu, nyonya Flitzherbert terserang hysteria yang berlanjut tanpa henti sampai akhirnya ia meninggal.
7.Pada 24 Maret 1975, Alex Mitchell, lelaki berumur 50 tahun asal Inggris, mati tertawa ketika menonton tayangan TV komedi The Goodies, Menurut isterinya, yang menjadi saksi kejadian, Mitchell tidak mampu menghentikan tawanya ketika menonton sebuah sketsa dalam episode “Kung Fu Kapers”. Pada episode itu Tim Brooke-Taylor, berdandan dengan rok pendek khas bangsa Skot, memperkenalkan cara baru untuk mempertahankan diri yang disebut Ecky Thump. Dalam tayangan komedi itu, si actor tampak diserang oleh pudding hitam dan mencoba menangkisnya dengan terompet Skotlandianya. Setelah tertawa tanpa henti selama dua puluh lima menit Mitchell akhirnya merosot di sofa dan terkena serangan jantung. Janda Mitchell mengirimkan surat ke Goodies untuk mengucapkan terima kasih karena telah membuat Mitchell mati secara bahagia.
8.Ole Bentzen, audiolog asal Denmark yang ahli dalam mengembangkan alat Bantu pendengaran untuk negara-negara berkembang, menonton film A Fish Called Wanda. Selama adegan yang menampilkan John Cleese, Bentzen mulai tertawa terbahak-bahak sampai-sampai degup jantungnya meningkat rata-rata antara 250 sampai 500 degupan per menit. Ia akhirnya mati terkena serangan jantung.