Setelah sedikit otak-atik mobil sedan Civic ’76, saya agak mengerti tentang sistem aliran bensin dari tangki sampai ke karburator. Beberapa kali, masalah terjadi di aliran bensin ini. Aliran bensin ke karburator terhenti, sehingga mesin mobil tiba-tiba mati saat melaju, distarter lagi susah, padahal bensin di tangki masih ok. Ada apa gerangan? Berikut bahasan tentang sistem bahan bakar menggunakan bensin beserta potensi masalah yang mungkin timbul di sistem tersebut.
Kalau bensin di mobil habis, mesin tentu saja akan berhenti juga bukan? Begitu juga kalau saluran bensin ini tidak lancar, tentu laju mesin juga akan tersendat.
Bensin digunakan sebagai sumber bahan bakar dalam pengapian untuk menggerakkan piston (seher?) dan selanjutnya dilanjutkan oleh tangkai rod untuk memutar crankshaft. Di mesin 4 tak, proses tersebut berturut-turut adalah hisap (intake), pemampatan (compression), bakar (power) dan buang (exhaust). Bensin akan masuk dari karburator saat proses hisap, yang selanjutnya akan dibakar setelah dimampatkan untuk menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mesin.
Nah, sebelum dilakukan pembakaran, udara dan bensin harus dicampur terlebih dahulu sehingga menjadi berbentuk kabut (gas). Di sinilah dibutuhkan suatu sistem, yaitu sistem bahan bakar. Komponen dalam sistem ini berturut-turut adalah sebagai berikut:
- tangki bensin
Berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin yang akan disalurkan ke dalam sistem pembakaran. Jarang ada masalah di komponen ini - saringan bensin
Berfungsi untuk menyaring bensin sebelum dihisap oleh pompa dan disalurkan ke karburator. Komponen ini mempunyai 2 saluran: saluran masuk (in) dari tangki dan saluran keluar (out) ke pompa. Jangan salah yah memasangnya. Masalah yang sering muncul adalah filter sudah tua, sehingga kotor dan bisa mampat. Fungsinya saja sebagai penyaring, jadi kotoran-kotoran yang tersaring bisa mengendap di filter ini. Seringkali filter yang kotor akan mengganggu aliran bensin. Saya pernah mengalaminya, mesin mati mendadak, beberapa kali distarter baru bisa jalan lagi. Kalau kotor, bisa dibersihkan atau diganti saja. Murah kok, di Tegal cuma Rp.20rb (hehehe.. tergantung jenisnya juga ding) - pompa bensin
Berfungsi menghisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Gawat yah kalau pompa ini tidak berfungsi dengan baik. Saya menggunakan pompa bensin elektrik yang di dalamnya ada lilitan kawat (koil) dan membutuhkan tegangan dari aki. Mirip pompa air filter untuk akuarium . Dua masalah yang sering timbul adalah pompa tidak mendapatkan tegangan dan pompa aus. Supplai tegangan sering terhenti biasanya jika sekering di boks sekering kendor atau bahkan putus (hehehe, kasus mobil tua). Kotornya filter juga membuat kerja pompa semakin berat. Jika bermasalah, ganti aja, tapi lumayan mahal (saya pernah beli Rp.140rb, tapi ada tipe yang lebih murah kok).
Di mobil sedan, pompa dan filter bensin biasanya terletak di bawah jok belakang sebelah kiri. - karburator dan saringan udara
Karburator berfungsi untuk mencampur udara (yang telah tersaring oleh saringan udara) dan bensin sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator sendiri terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Di ruang pencampur ada venturi, nosel dan katup gas, sedangkan di ruang pelampung terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerjanya adalah ketika piston sedang dalam langkap hisap dan katup gas dibuka, udara tersaring masuk ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara akan bertekanan lebih rendah daripada ruang pelampung, sehingga bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui nosel. Kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut, dan dialirkan ke silinder pengapian melalui intake manifold (manifold masuk).
Yang sering jadi masalah adalah nosel tersumbat. Coba lah sesekali karburatornya di servis ringan untuk dibersihkan dan disetel ulang. Ongkos servis di Cimahi untuk servis ringan ini Rp. 40-60rban. - intake dan exhaust manifold
Bensin dan udara yang sudah dicampur di karburator disalurkan ke dalam silinder pengapian melalui manifold masuk (intake), sedangkan gas sisa buang dikeluarkan ke pipa pembuangan (dan selanjutnya knalpot) melalui manifold keluar (exhaust). Jarang ada masalah dengan bagian ini, kecuali paking yang kadang aus terutama di paking manifold keluar yang berakibat asap ada yang bocor, tidak semuanya dibuang lewat knalpot