Kalimat subjunctive
kalimat subjunctive digunakan untuk menyatakan suatu harapan atau keinginan yang bertentangan dengan fakta dengan diawali dengan kata-kata seperti Wish (berharap), if only (seandainya), would rather(lebih suka), dan digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan yang tidak benar adanya dengan diawali kata-kata seperti as if dan as though (seolah-olah).
Kalimat subjunctive juga bisa dikatakan kalimat bentuk pengandaian, kata-kata yang dipakai untuk kalimat subjunctive diantaranya(wish,if only,would rather,as if,dan as though).Kalimat subjunctive dipakai untuk menyatakan keadaan yang berlawanan dengan situasì sebenarnya.
Pengelompokan kalimat subjunctive dibagi menjadi 2:
a.Untuk kalimat subjunctive saat sekarang (present)
s+wish/if only/would rather+os(orang)+v2
example:
l wish l mastered all the tasks discussed in the class.
NB: tinggal ganti kta wish dengan would rather.
untuk if only: if only+os(orang)+v2
Sedangkan kalimat subjunctive untuk as if dan as though
examplenya:
he always acts as if/as though he were(v2) the manager.
b.Untuk kalimat subjunctive masa dulu (past)
wished/would rather/if only/as if/as though+had v3
example:
l wished he had finished her task.
if only he had finished her task.
l would rather he had finished her task
she talked as if/as though had visited petanahan beach.
Info lain tentang kalimat subjunctive adalah bentuk kalimat angan-angan. Namun topik kalimat subjunctive ini berbeda dengan Conditional. Conditional adalah kalimat pengandaian juga namun perbedaannya adalah Conditional dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk mengandai-andai. Misalnya "Aku akan mengundanya jika aku jadi kamu."
Penggunaan Subjunctive:
Kita menggunakan subjunctives ketika kita berbicara tentang suatu kegiatan yang sebenarnya tidak akan terjadi.